Prillalalalala's Blog

Archive for December 2011

JAKARTA, PedomanNEWS.com – Menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan sambil mendengarkan alunan musik reggae mungkin terdengar kurang familiar, dan terkesan agar rebel. Ya, mungkin memang begitu, namun tak ada salahnya jika kita menyisihkan sedikit waktu saat sedang beraktivitas sambil mendengarkan untaian nada dari Day Afternoon .

“…Bukan keroncong pertemuan, tapi keroncong perpisahan, kita nggak pacaran lagi langsung menikah saja…Tiada tangis dan derita, tapi tertawa bahagia, karena pada akhirnya, kita hidup bersama…” Itulah sepenggal lagu milik band yang memiliki arti hari setelah senja tersebut.

Band Day Afternoon terbentuk di Jakarta, pada tanggal 13 September 2006. Berangkat dari sekelompok mahasiswa yang mempunyai kebiasaan mengisi waktu luang kuliahnya dengan berkumpul bersama, sambil bermain musik setiap sore hari di salah satu pelataran kantin kampus Universitas Nasional di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Day Afternoon pun memilih musik Reggae sebagai genrenya. Band ini banyak dipengaruhi oleh beberapa musisi Reggae dunia, seperti Doreen Shafer, Derick Morgan, Bob Marley and The Wailers, The Skatalites, Toots and The Maytals dan juga beberapa musisi jazz dunia seperti Billie Holiday, Louis Armstrong dan lainnya.

Musik Reggae yang mereka mainkan terdengar agak berbeda dari musik Reggae pada umumnya, memiliki sedikit sentuhan Blues, Jazz, Ska, Rocksteady hingga Pop Keroncong.

Band yang terhitung sudah berusia empat tahun sejak berdirinya, sudah memiliki cukup banyak materi lagu ciptaan mereka sendiri. Pada tanggal 20 april 2011 kemarin, band ini telah berhasil menyelesaikan recording album perdana mereka dengan tajuk Manis Jambu.

Dalam album Manis Jambu terdapat tujuh buah lagu, di antaranya berjudul Sendiri, Keroncong Perpisahan, Hari Setelah Senja, S, Kenapa, Puisi dan Rasa Cinta. Namun album ini masih dalam tahap pembuatan cover dan juga penggandaan dalam format compact disc (CD).

Day Afternoon memiliki slogan Attitude It’s More Than Skill, yang mengandung makna dalam memainkan musik Reggae, skill bukanlah yang paling utama, melainkan sikap, tingkah laku, dan juga kedewasaan seseorang dalam bermusik. Berkarya dan selalu menyampaikan pesan positif dalam karya-karyanya kepada para pendengar, penikmat dan pecinta musik.

Walaupun masih terbilang muda sebagai sebuah band Reggae di Indonesia, Day Afternoon sudah memiliki jam terbang yang cukup tinggi. Band ini sering tampil di acara-acara Reggae di Jakarta dan sekitarnya. Bahkan mereka juga pernah tampil live dalam acara Jamin (Jaringan Musik Indonesia-Red) episode perdana di salahsatu staiun televisi.

Band yang memiliki 7 orang personil ini (Rado, Kania, Mufly, Nando, Dhea, Seto, dan Kancut) juga membutuhkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Reggae Indonesia pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya agar proses pembuatan dan launching album perdana mereka berjalan dengan sukses dan juga agar band ini tetap eksis di belantika musik Indonesia serta terus berkarya.

sumber : http://pedomannews.com/lifestyle/berita-lifestyle/music-a-movie/5976-day-afternoon-reggae-dengan-sentuhan-blues-hingga-pop-keroncong

 

 

kalo kata orang cinta itu indah, gue akuin itu bener. tapi sayang, gue cuma ngerasain itu sebentar aja sama ridho. dan terbukti bahwa cinta itu emang indah

This slideshow requires JavaScript.

 

ini dokumentasi tangga 4 Juli 2010 di acara resepsi sepupu gue

gue suka banget sama tokoh cerita ini di drama korea sungkyunkwan scandal. sesuai banget sama yang gue cari selama ini. mulai dari fisik, karakter dan sifatnya. sukaaa bangeeet !!!

This slideshow requires JavaScript.

Dewi adalah sahabat saya, ia adalah seorang mahasiswi yang berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya.

Ketika Kampus mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht-Belanda, Dewi termasuk salah satunya.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, Dewi mendapat pendamping hidup yang selevel;  sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi.

Tak lama berselang lahirlah Bayu, buah cinta mereka, anak pertamanya tersebut lahir ketika Dewi diangkat manjadi staf diplomat, bertepatan dengan suaminya meraih PhD. Maka lengkaplah sudah kebahagiaan mereka.

Ketika Bayu, berusia 6 bulan, kesibukan Dewi semakin menggila. Bak seekor burung garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. Sebagai seorang sahabat setulusnya saya pernah bertanya padanya, “Tidakkah si Bayu masih terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal oleh ibundanya ?” Dengan sigap Dewi menjawab, “Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya dengan sempurna”. “Everything is OK !, Don’t worry Everything is under control kok !” begitulah selalu ucapannya, penuh percaya diri.

Ucapannya itu memang betul-betul ia buktikan. Perawatan anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter termahal. Dewi tinggal mengontrol jadwal Bayu lewat telepon. Pada akhirnya Bayu tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas mandiri dan mudah mengerti.

Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang betapa hebatnya ibu-bapaknya. Tentang gelar Phd. dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang berlimpah. “Contohlah ayah-bundamu Bayu, kalau Bayu besar nanti jadilah seperti Bunda”. Begitu selalu nenek Bayu, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.

Ketika Bayu berusia 5 tahun, neneknya menyampaikan kepada Dewi kalau Bayu minta seorang adik untuk bisa menjadi teman bermainnya dirumah apa bila ia merasa kesepian.

Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Dewi dan suaminya kembali meminta pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Bayu. Lagi-lagi bocah kecil inipun mau ”memahami” orangtuanya.

Dengan Bangga Dewi mengatakan bahwa kamu memang anak hebat, buktinya, kata Dewi, kamu tak lagi merengek minta adik. Bayu, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek dan sangat mandiri. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Dewi pada saya , Bayu selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Dewi sering memanggilnya malaikat kecilku.

Suatu hari, menjelang Dewi berangkat ke kantor, entah mengapa Bayu menolak dimandikan oleh baby sitternya. Bayu ingin pagi ini dimandikan oleh Bundanya,” Bunda aku ingin mandi sama bunda…please…please bunda”, pinta Bayu dengan mengiba-iba penuh harap.

Karuan saja Dewi, yang detik demi detik waktunya sangat diperhitungkan merasa gusar dengan permintaan anaknya. Ia dengan tegas menolak permintaan Bayu, sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Bayu agar mau mandi dengan baby sitternya. Lagi-lagi, Bayu dengan penuh pengertian mau menurutinya, meski wajahnya cemberut.

Peristiwa ini terus berulang sampai hampir sepekan. “Bunda, mandikan aku !” Ayo dong bunda mandikan aku sekali ini saja…?” kian lama suara Bayu semakin penuh tekanan. Tapi toh, Dewi dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Bayu sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Bayu bisa ditinggal juga dan mandi bersama Mbanya.

Sampai suatu sore, Dewi dikejutkan oleh telpon dari sang baby sitter, “Bu, hari ini Bayu panas tinggi dan kejang-kejang. Sekarang sedang di periksa di Ruang Emergency”.
Dewi, ketika diberi tahu soal Bayu, sedang meresmikan kantor barunya di Medan. Setelah tiba di Jakarta, Dewi langsung ngebut ke UGD. Tapi sayang… terlambat sudah…Tuhan sudah punya rencana lain. Bayu, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh Tuhannya..

Terlihat Dewi mengalami shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah untuk memandikan putranya, setelah bebarapa hari lalu Bayu mulai menuntut ia untuk memandikannya, Dewi pernah berjanji pada anaknya untuk suatu saat memandikannya sendiri jika ia tidak sedang ada urusan yang sangat penting. Dan siang itu, janji Dewi akhirnya terpenuhi juga, meskipun setelah tubuh si kecil terbujur kaku.

Ditengah para tetangga yang sedang melayat, terdengar suara Dewi dengan nada yang bergetar berkata “Ini Bunda Nak…., Hari ini Bunda mandikan Bayu ya…sayang….! akhirnya Bunda penuhi juga janji Bunda ya Nak..” . Lalu segera saja satu demi satu orang-orang yang melayat dan berada di dekatnya tersebut berusaha untuk menyingkir dari sampingnya, sambil tak kuasa untuk menahan tangis mereka.

Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua yang sering merasa hebat dan penting dengan segala kesibukannya

sumber : anonim

Hubungan cinta yang telah berjalan lama, namun tak juga berujung pada pernikahan kadang menimbulkan pertanyaan “Apakah ia orang yang tepat?”. 

Berikut beberapa tanda bahwa Anda telah memilih pasangan yang tidak tepat.

1. Tidak bahagia

Walau memiliki pasangan, namun saat bersamanya Anda tak merasa bahagia. Bahkan tak jarang Anda sengaja menghindari jadwal-jadwal bertemu dan kencan. jika ketidakbahagiaan sudah melanda, untuk apa sebuah hubungan harus diteruskan?

2. Merasa rendah diri saat bersama pasangan
Bersama pasangan tak membuat Anda tersenyum bahagia, sebaliknya perasaan rendah diri justru melanda. Sikap pasangan yang dominan dan superior membuat Anda selalu merasa melakukan kesalahan. Apapun yang Anda lakukan seakan tak pernah cukup baginya.

3. Membuat Anda jauh dari sahabat juga keluarga
Pasangan seolah ingin memiliki Anda sendirian. Jangankan untuk bersilaturahmi dengan sahabat, bertemu dan mengambil hati orang tua Anda saja ia enggan melakukannya. Ketimbang bertandang ke rumah dan mengakrabkan diri dengan keluarga, kekasih lebih suka mengatur janji untuk bertemu Anda di tempat lain. Misalnya pusat perbelanjaan.

4. Tidak memiliki tujuan yang sama
Jika ingin hubungan menuju ke jenjang yang serius, tentunya Anda dan pasangan harus memiliki tujuan hidup yang sama. Jika sudah menjalankan hubungan sekian lama, namun Anda dan pasangan tetap tidak memiliki tujuan yang sama, maka ada baiknya untuk menilai ulang hubungan tersebut.

5. Menyangkal kebenaran

Anda sudah menyadari ada yang salah dengan hubungan yang tengah dijalani. Namun entah karena apa, Anda terus melakukan penyangkalan. Terkadang tekanan dari umur yang terus bertambah serta keinginan untuk segera menikah membuat hati dan pikiran Anda tak bisa melihat kesalahan-kesalahan yang ada dalam hubungan. Jangan sampai terjebak dalam kesalahan ini, dan membuat keputusan yang akan Anda sesali seumur hidup.

Memilih pasangan hidup bukanlah sesuatu yang harus dilakukan terburu-buru dan di dalam tekanan apalagi ketepaksaan. Jangan sampai salah memilih pasangan hidup.

Semoga berbahagia !

sumber : http://id.she.yahoo.com/tandanya-anda-berhubungan-dengan-orang-yang-salah.html

kali ini cerita tentang berlanjutnya hubungan aku sama SAHLUR RIDHO setelah dari pangandaran. hingga akhirnya kami memutuskan pacaran.

setelah pertemuan pertama di pangandaran, komunikasi terus berlanjut via sms dan chatting. banyak hal yang kita obrolin saat itu. mulai dari kegiatan masing-masing sampe data diri. haha. kaya lagi sensus deh pokonya. entah kenapa, dari pertama ngobrol sama dia berasa nyambung aja, bikin gue nyaman ngobrol sama dia senyaman tidur dikasur gue. sebelumnya gue ngeladenin dia karena anak dari temennya babe gue. lama kelamaan gue jadi makin suka. selama ini gue dikenal paling iseng dan demen ngecengin orang. tapi pria ini satu-satunya yang bikin gue mati kutu saat berbincang sama dia. haha. ga pernah bisa gue lupa ketawanya dia saat menang dari gue. itu bener bener momen indah yang mungkin ga akan pernah keulang lagi selamanya. cuma bisa diulang dipikiran gue aja.

hari ini tanggal 9 september 2009, seperti biasa gue smsan sama dia mulai dari jam 10 karena jam segitu dia baru bangun karena insomnia sampe jam 3 pagi. ada aja yang dia kerjain sampe sepagi itu. mulai dari ngedit video, ngedit lagu, sampe cuma ngobrol-ngobrol sama temennya. disela-sela obrolan kita via sms, dia sempet becanda buat buka puasa bareng. entah kenapa gue langsung excited dengan ajakan itu. haha. mungkin karena emang gue mulai suka sama kepribadian dia. setelah memikirkan segala halnya, akhirnyalah kita janjian buat buka puasa bareng di tanggal 13 september 2009. tempatnya belom ditentuin karena gue juga ga tau mau makan dimana. yang dipikiran gue saat itu, bisa ketemu lagi sama dia. haha. satu hal yang ditekanin gue saat milih tempat, deket masjid. entah karena itu lagi ramadhan atau gue yang berjilbab (maksudnya biar dapet nilai + dari gue) dia bener-bener minta gue tempat makannya deket masjid. padahal setelah kita pacaran mah, dia juga jarang shalat. hmm. gue bahagia banget saat itu. mulai dari situ gue mikirin tempat yang bener-bener pas buat jadi “kencan pertama”. haha. jelas dong, ini kan pertama kalinya kita jalan berdua. haha. berdua, hanya ada gue sama SAHLUR RIDHO. yang laen ngontrak. haha.

tanggal 13 september 2009. tibalah hari yang udah gue tunggu-tunggu. mulai dari saur gue udah bener-bener persiapan. baju apa yang bakal gue pake ? sepatu dan tas mana yang bakal nemenin gue ? apa aja yang bakal diomongin sama dia ? semua, semuanya gue pikirin. kali ini kita smsan mulai dari saur. gue pastiin dia jadi dateng apa ga. trus ngerencanain ketemuan dimana. untung dia berpikiran jemput gue dirumah. kalo ga, repot kan. haha. berhubung dia ga tau rumah gue, jadilah subuh itu gue kasih ancer-ancer menuju rumah gue. saat itu sih dia bilang oke oke aja. tapi guenya khawatir takut dia nyasar. yang ada, ga jadi dong ketemuannya ? gue bener-bener bahagia banget pagi itu. dari yang biasanya gue tidur abis shalat subuh, ini melek sejadi-jadinya. siang gue smsan lagi karena seperti biasa si doi tidur abis shalat subuh. dasar pelor ! lagi-lagi sms cuma buat nanyain dia jadi apa ga. trus dia bilang jadi, tapi mau kekampus dulu. berhubung belom jadi pacarnya, jadi ga banyak protes. jam 5 sore dia telfon gue karena kena macet trus salah jalan. haha. lengkap banget deh, ah. akhirnya gue kasih ancer-ancernya lewat jalan lain. baru deh dia nyampe depan rumah gue. tapi karena pas dia nyampe tepat banget sama adzan maghrib, kita putusin buat shalat dulu. dia shalat di musholla belakang rumah bareng babe gue. hari itu dia dateng dengan rambut gimbalnya (awal ketemu belom gimbal). sebelomnya dia emang udah bilang sama gue. tapi tetep aja kaget pas dia dateng. belom pernah berada sedekat ini sama pria gimbal. mungkin saat dia shalat di musholla, semua jamaah ngeliatin dia kali ya ? haha. tapi emang dasarnya dia cuek sih, jadi bodo amatan. abis shalat kita langsung jalan naek mobil sedan babenya (B 8423 CL). sempet shock juga karena faktanya, gue ga bisa naek mobil sedan. dapat dipastikan gue mabok. haha. ditambah lagi gue belom nentuin mau makan dimana. alhasil, kita muter muter nyari tempat yang enak. makin lama deh didalem mobil itu. pusing, boy ! akhirnya dia berenti dipinggir jalan ada warung tenda seafood gitu disebrang perumahan pesona khayangan. selama makan gue bener-bener salting banget deh. haha. berasa ini itu salah gue lakuin. sampe sekarang (meski udah putus) gue masih aja deg-degan setiap didepan dia. abis makan dia ngerokok. sebel banget sih, soalnya gue ga dihargain saat itu. gue bukan perokok tapi harus ngehirup asep rokoknya dia. dan dia berasa sok asik aje gitu, ga punya salah. karena setelah makan waktu masih menunjukkan jam stengah 8, dia ngajak jalan dulu. tapi karena ga tau tempat yang enak, jadi dia ngajak kerumah temennya di daerah gas alam. dia bilang temennya ini kaka kelas gue di sma. tapinya kan, gue masuk sma orang itu udah lulus pastinya. wong kelahiran 1987. haha. gue sih ikut aja, namanya juga diboyong. gue bener bener ga bisa nikmatin momen berdua di mobil sama dia karena gue yang mabok. haha. sesampainya dirumah temennya, gue langsung dikenalin. temennya ini namanya RYAN FEBRIANSYAH, temen kuliah dia di unas, satu angkatan dan satu jurusan. ada banyak hal yang sebenernya terjadi. tapinya gue males ngetik hal itu. karena susah ngegambarin ekspresinya. haha. intinya, gue bener bener ngerasa ridho adalah seseorang yang pas banget buat gue. cara bicaranya, pemikirannya, semua terlihat begitu sempurna. mungkin ini juga dipengaruhi sama gue yang mulai jatuh cinta sama dia. ya, LOVE AT FIRST SIGHT gue mungkin dia ini. waktu udah nunjukkin jam 9 dan gue mulai resah. sempet yang ngelirik dia. maksud hati minta dianter pulang, tapi malah dicengin. haha. akhirnya dianter sih. untung aja dia ngerasa. di mobil, dia sempet kebingungan sama gue yang hampir muntah. haha. sumpah deh ya, gue malu maluin banget saat itu. gue bener bener bikin dia ilfeel kayanya sama gue. haha. sampe dirumah, dia langsung pulang karena udah malem. ga enak sama babe-ibu katanya. gue juga emang pengen nyuruh pulang sih, udah malu banget. haha. malem itu bener bener indah. tapi ga berlanjut di sms karena gue juga udah ngantuk banget.

ini cerita dimana kami dipertemukan lagi. berhubung cerita masih panjang untuk menuju kita pacaran, jadi dilanjutkan ke postingan berikutnya aja Sahlur Ridho, the Greatest Man (part 3).

NB : semua cerita ini gue susun secara sadar. bukan untuk menjelekkan atau mencemarkan yang bersangkutan. hanya untuk menggambarkan betapa bahagianya gue memiliki dia meskipun cuma sebentar. dia termasuk anugerah terindah yang Allah berikan dalam hidupku.

pria ini menyita hidupku dua tahun belakangan. entah apa yang telah diperbuatnya hingga aku bertekuk lutut terhadapnya dan ga mampu melihat orang lain selain dia. terima kasih pernah hadir dalam hidupku meski cuma sebentar.

This slideshow requires JavaScript.



  • Ilwan: hmmh.. jadi kangeen :( semoga hubungan kita bener-bener tetep berlanjut yah. walau emang kadang pasang surut kaya ombak di pantai. tapi bukankah
  • Teman Lama: tenang aja... Jgn takut gadapet jodoh. Semua orang punya chemistry-nya masing2... Pasti dapet jodoh yg bener2 sesuai kok! :D
  • oti: Allah itu maha adil darl, disaat kamu merasa sesuatu itu sangat tidak adil, disitulah tersirat keadilan yang diberikan Allah sama kamu, believe it dar